Kamis, 08 Mei 2014

Negeri Sepotong Yang Tidak Sepotong

Sepotong yang tidak hanya sepotong Oleh : Afrizul Badri, Fastekab Bengkalis


“Jujur, saya baru pertamakali kemaren itulah saya berbicara di depan umum pak” kata Pak Amir, TPK Desa Sepotong, Kecamatan Siak Kecil menceritakan kembali bagaimana musyawarah desa pertanggungjawaban dana pertama dia lakukan di desanya, itupun tampilannya menggunakan proyektor yang dipinjamkan dari Kantor Desa. Wuih...canggih juga pak Amir ini. Alhamdulillah musyawarah berjalan lancar berkat dukungan pelaku-pelaku di Desa serta peran aktif perangkat desa, terutama Sekretaris Desa, Pak Edi Prayitno. Beliau-lah yang banyak membantu dalam pelaporan dan penyusunan dokumen. Pak Amir sendiri baru tahun ini dipilih sebagai Ketua TPK Desa Sepotong yang pada awalnya ada kekhawatiran, tidak berjalannya kegiatan rabat beton yang didanai oleh PNPM Mandiri Perdesaaan, karena begitu besarnya tunggakan di Desa Sepotong. Tapi setelah dilakukan pendekatan secara personal, persuasif dan dibantu perangkat desa, maka kelompok-kelompok yang menunggak dengan rasa tanggungjawab mau meng-angsur tunggakan tersebut sesuai kemampuan masing-masing sehingga Desa Sepotong terhindar dari sanksi tidak terdanai oleh BLM PNPM MPd 2013.

Pengalaman tersebut diceritakan kembali pada saat fasilitator berkunjung ke kediaman pak Amir. Beliau sangat bersyukur, dan belajar banyak dalam pembuatan laporan pertanggungjawaban penggunaan dana yang dikatakanya cukup rumit dan sangat berbeda dengan program-program lainnya yang pernah masuk dan pernah dia kelola di Desa Sepotong. Walau cukup banyak pelaporan yang harus disiapkan, Pak Amir merasa tidak khawatir lagi jika ada pemeriksaan dari pihak manapun.

Dari hanya 575 M yang dapat didanai oleh PNPM Mandiri Perdesaaan, dengan pendekatan yang intens kepada perangkat desa, maka sisa jalan sepanjang ±750 M telah dianggarkan juga melalui APBD Kabupaten Bengkalis tahun anggaran 2013, dan juga telah selesai pengerjaannya, sehingga jalan yang dibangun dapat dinikmati masyarakat mulai dari ujung barat sampai ujung timur tanpa terputus.
 
Jalan Rabat Beton lebar 3 M yang dibangun dengan BLM PNPM Mandiri Perdesaan 2013 di Desa Sepotong sepanjang 575 M dengan dana Rp. 348.732.700
 

PNPM Harus Dilanjutkan

Suasana MD Sos di Desa Meskom
“PNPM HARUS DILANJUTKAN” (Oleh : Ruliono/FK Bengkalis)

Suasana Pelaksanaan Musyawarah Desa Sosialisasi dan Perencanaan PNPM Mandiri Perdesaan Integrasi pada tahun 2014 ini dirasakan sangat jauh berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, hal ini diungkapkan oleh Fasilitator Kecamatan Bengkalias PNPM-MPd Integrasi, Ruliono, yang mengatakan bahwa suasana pelaksanaan Musyawarah Desa Sosialisasi dan Perencanaan yang difasilitasi di 17 Desa dan 3 Kelurahan di Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, dirasakan sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, tahun ini masyarakat ditingkat Desa/Kelurahan bukan hanya dihebohkan dengan proses penggalian usulan, tapi sudah dihebohkan tentang isu berakhirnya program pada tahun 2014 ini.

Diceritakan oleh Fasilitator Kecamatan Bengkalis (Ruli), hampir disetiap pelaksanaan Musyawarah Desa Sosialisasi dan Perencanaan yang difasilitasi di Desa/Kelurahan yang ada, pertanyaan masyarakat tidak pernah luput dari persoalan isu berakhirnya PNPM tahun 2014 dan keberlanjutan program pasca 2014, sehingga muncul berbagai pandangan dan pendapat tentang keberhasilan PNPM-MPd Integrasi dalam membangun dan memberdayakan masyarakat perdesaan.

Hal tersebut seperti yang diungkapkan salah satu masyarakat peserta Musyawarah Desa Sosialisasi dan Perencanaan di Desa Meskom, Bapak Nahar, menyampaikan pandangan bahwa "PNPM-MPd ini adalah program yang sangat bagus dan dinilai sangat berhasil melakukan pembangunan di tingkat Desa, baik pembangunan dibidang fisik maupun dibidang pemberdayaan masyarakat (peningkatan SDM). Sistem, pola dan prinsip yang telah dibangun oleh PNPM selama ini harus tetap dijalankan dan dilestarikan, masyarakat pasti akan merasa kehilangan jika program ini akan berakhir", ungkap Nahar.

Ungkapan senada juga dilontarkan oleh Kepala Desa Air Putih, Syamsudin, menyatakan bahwa "PNPM-MPd Integrasi selama ini telah berhasil memainkan peran sebagai sekolah atau tempat belajarnya masyarakat membangun Desa, jadi sangat disayangkan jika program ini nanti akan diakhiri, masyarakat masih sangat membutuhkan pola-pola pembangunan partisipatif yang diajarkan PNPM-MPd Integrasi selama ini, bukan persoalan besar atau kecilnya jumlah dana yang dikelola oleh PNPM, tapi lebih kepada proses pemberdayaan yang diajarkan oleh program dalam merencanakan, melaksanakan, mengawasi, memanfaatkan dan memelihara hasil pembangunan itu sendiri", ungkap Pak Syam. Sehingga jika diminta untuk mengungkapkan, seluruh masyarakat pasti mengatakan “Kami Butuh PNPM, PNPM harus dilanjutkan".

 
 

Senin, 05 Mei 2014

Gedung PAUD Nusa Indah Desa Lubuk Muda, Kec. Siak Kecil, Kab. Bengkalis

Gedung PAUD Nusa Indah di Desa Lubuk Muda, Kecamatan Siak Kecil Kabupaten Bengkalis yang dibangun dari dana BLM PNPM Mandiri Perdesaan TA 2013 dengan biaya seluruhnya Rp. 240.185.400,-

Perempuan Akit Wakili Riau ke Tingkat Nasional

Bengkalis News.  Rabu, 23 April 2014 pada saat Tim Audit BPKP Provinsi Riau didampingi Tim Faskab Bengkalis sedang melakukan audit PNPM Mandiri Perdesaan di UPK Kecamatan Bantan, tiba-tiba datang seorang Ibu separoh baya ke Sekretariat UPK Kecamatan Bantan. Setelah bersalaman, beliau langsung menemui Ketua UPK Kec Bantan Erlinawati. Ternyata si ibu adalah Estherlin, Ketua Kelompok SPP Wanita Nelayan dari Suku Akit Desa Selat Baru Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis. Estherlin mengatakan bahwa beliau dapat telepon dari Panitia Temu Duta PNPM Tingkat Nasional untuk berangkat ke Jakarta anggal 7 Mei 2014, mewakili Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau sebagai Duta PNPM Tingkat Nasional.

Saat itu semua pelaku program yang mendengarkan cerita Estherlin mengucapkan selamat diantaranya BPKP, Tim Faskab Bengkalis, Satker BPMPD Kabupaten Bengkalis serta para pelaku program tingkat kecamatan seperti FK/FT, BKAD, BP-UPK dan pelaku desa. Faskab Bengkalis, Bambang Tekno sekilas menerangkan bahwa Pokja Pengendali PNPM Mandiri Menkokresra melalui suratnya tanggal 10 Maret 2014, menyampaikan surat Pemilihan Duta PNPM Mandiri dari setiap Kabupaten. “ Dari Kabupaten Bengkalis kita mengirimkan Ketua Kelompok SPP Wanita Nelayan dan ternyata alhamdulillah kita dipilih dan mewaikili Riau ke Tingkat Nasional”. Terang Bambang. “Surat undangan juga sudah diterima tanggal 11 April 2014. Melalui surat tersebut acara Temu Duta PNPM akan dihadiri 100 orang dari seluruh Indonesia, dengan tema BERSAMA PNPM MANDIRI, MASYARAKAT BERDAYA, MANDIRI DAN BERMARTABAT . Kegiatan akan berlangsung selama 3 hari efektif dari tanggal 8 – 10 Mei 2014 bertempat di Lapangan Monas Jakarta. Semua pembiayaan termasuk transportasi dan akomodasi peserta ditanggung oleh Inke Maris & Associates selaku Even Organizer (EO). Peserta juga akan temu ramah dengan Wakil Presiden RI di Kantor Wapres.

Belum Pernah Naik Pesawat Terbang
Estherlin memang belum pernah naik pesawat terbang. Pengalaman beliau ke luar daerah pernah ke Malaka dua kali namun melalui  transportasi laut (Speed). Saran Koordinator PNPM MPd Riau, Ir. Surya Dharma melalui Faskab Bengkalis Bambang Tekno, minta kepada Satker BPMPD Bengkalis untuk dapat mendampingi Estherlin sampai ke Jakarta. Gerak cepat,  Faskab berkoordinasi dengan Kepala Desa Selat Baru Sopyan, Sekcam Bantan Drs, Yuslih dan Satker BPMPD Kabupaten Bengkalis. Harapannya dari koordinasi itu ada bantuan dari berbagai pihak terhadap Duta Riau Estherlin ini, sehingga selamat berangkat dan selamat kembali.

Ditemui dirumahnya di Dusun Brancah Desa Selat Baru, Estherlin adalah Ketua Kelompok SPP PNPM Mandiri Perdesaan bernama Wanita Nelayan dari Suku Akit, juga cukup modis dimana termasuk Perempuan Akit berkulit Putih. Suku Akit adalah sebutan Suku Asli yang kehidupan sehari-harinya dekat dengan pantai, pesisir dan laut. Di bawah Estherlin, Kelompok SPP Wanita Nelayan ini tercatat sudah 5 tahun sebagai nasabah Dana Bergulir Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Kecamatan Bantan tanpa pernah menunggak. Dana pinjaman khusus Estherlin digunakan untuk usaha kecil-kecilan berupa menjual barang-barang harian dan jual Pulsa. Sementara sang suami, bernama Yeasa alias Atong sebagai nelayan sangat mendukung kegiatan sang isteri. Hasil pantauan Faskab, Estherlin juga sehari-hari sebagai Guru Paud di Dusun Brancah Desa Selat Baru. Beliau juga aktif sebagai Kader PKK, Kader Posyandu, hadir rapat-rapat desa/Dusun/RT dan penggerak untuk kemajuan perempuan-perempuan Suku Akit.

Tahniah untuk Estherlin, jadikan momentum ini sebagai khazanah memperoleh ilmu dan wawasan untuk kemudian membangun warga Suku Akit menuju kehidupan yang lebih baik. Semoga (Bambang Tekno, Faskab Bengkalis).